Jumat, 01 April 2016

Pasal 16 UU PPh



BAB IV  
 CARA MENGHITUNG PAJAK

Pasal 16

(1)     Penghasilan Kena Pajak sebagai dasar penerapan tariff bagi Wajib Pajak dalam negeri dalam suatu tahun pajak dihitung dengan cara mengurangkan dari penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) dengan pengurangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 7 ayat (1), serta Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf e, dan huruf g.

(2)     Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak orang pribadi dan badan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 dihitung dengan menggunakan norma penghitungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 dan untuk Wajib Pajak orang pribadi dikurangi dengan Penghasilan Tidak Kena Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1).

(3)     Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak luar negeri yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui suatu bentuk usaha tetap di Indonesia dalam suatu tahun pajak dihitung dengan cara mengurangkan dari penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) dengan memerhatikan ketentuan dalam Pasal 4 ayat (1) dengan pengurangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) dan ayat (3), Pasal 6 ayat (1) dan ayat (2), serta Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf e, dan huruf g.

(4)     Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri yang terutang pajak dalam suatu bagian tahun pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2A ayat (6) dihitung berdasarkan penghasilan neto yang diterima atau diperoleh dalam bagian tahun pajak yang disetahunkan.

Penjelasan Pasal 16

Penghasilan Kena Pajak merupakan dasar penghitungan untuk menentukan besarnya Pajak Penghasilan yang terutang. Dalam Undang‐Undang ini dikenal dua golongan Wajib Pajak, yaitu Wajib Pajak dalam negeri dan Wajib Pajak luar negeri.
Bagi Wajib Pajak dalam negeri pada dasarnya terdapat dua cara untuk menentukan besarnya Penghasilan Kena Pajak, yaitu penghitungan dengan cara biasa dan penghitungan dengan menggunakan Norma Penghitungan.
Di samping itu terdapat cara penghitungan dengan mempergunakan Norma Penghitungan
Khusus, yang diperuntukkan bagi Wajib Pajak tertentu yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.
Bagi Wajib Pajak luar negeri penentuan besarnya Penghasilan Kena Pajak dibedakan antara:
1.    Wajib Pajak luar negeri yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui suatu bentuk usaha tetap di Indonesia; dan
2.    Wajib Pajak luar negeri lainnya.

Ayat (1)
Bagi Wajib Pajak dalam negeri yang menyelenggarakan pembukuan, Penghasilan Kena Pajaknya dihitung dengan menggunakan cara penghitungan biasa dengan contoh sebagai berikut.

      ‐ Peredaran bruto                                                                Rp 6.000.000.000,00
‐ Biaya untuk mendapatkan, menagih, 


  dan memelihara penghasilan          

Rp 5.400.000.000,00(‐)
‐ Laba usaha (penghasilan neto usaha) 

Rp    600.000.000,00
‐ Penghasilan lainnya                            

Rp      50.000.000,00
‐ Biaya untuk mendapatkan, menagih, 
  dan memelihara penghasilan lainnya tersebut  Rp      30.000.000,00 (‐)


Rp      20.000.000,00(+)
‐ Jumlah seluruh penghasilan neto 

Rp    620.000.000,00
‐ Kompensasi kerugian                        
‐ Penghasilan Kena Pajak 

Rp      10.000.000,00(‐)
  (bagi Wajib Pajak badan)                  
‐ Pengurangan berupa Penghasilan
   Tidak Kena Pajak untuk Wajib Pajak

Rp    610.000.000,00
   orang pribadi (isteri + 2 anak)   ‐ Penghasilan Kena Pajak

Rp      19.800.000,00(‐)
   (bagi Wajib Pajak orang pribadi) 

Rp   590.200. 000,00

Ayat (2)
Bagi Wajib Pajak orang pribadi yang berhak untuk tidak menyelenggarakan pembukuan, Penghasilan Kena Pajaknya dihitung dengan menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Neto dengan contoh sebagai berikut.
      ‐ Peredaran bruto                                                                Rp 4.000.000.000,00
‐ Penghasilan neto (menurut Norma
        Penghitungan) misalnya 20%                                         Rp    800.000.000,00
      ‐ Penghasilan neto lainnya                                               Rp        5.000.000,00(+)
      ‐ Jumlah seluruh penghasilan neto                                Rp    805.000.000,00
‐ Penghasilan Tidak Kena Pajak (isteri + 3 anak) Rp      21.120.000,00(‐)
      ‐ Penghasilan Kena Pajak                                                   Rp    783.880.000,00

Ayat (3)
Bagi Wajib Pajak luar negeri yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui suatu bentuk usaha tetap di Indonesia, cara penghitungan Penghasilan Kena Pajaknya pada dasarnya sama dengan cara penghitungan Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak badan dalam negeri. Karena bentuk usaha tetap berkewajiban untuk menyelenggarakan pembukuan, Penghasilan Kena Pajaknya dihitung dengan cara penghitungan biasa.
Contoh:
      ‐ Peredaran bruto                                                                Rp 10.000.000.000,00
‐ Biaya untuk mendapatkan, menagih,
         dan memelihara penghasilan                                       Rp   8.000.000.000,00(‐)
Rp   2.000.000.000,00
      ‐ Penghasilan bunga                                                             Rp        50.000.000,00
‐ Penjualan langsung barang yang sejenis
  dengan barang yang dijual bentuk usaha tetap
        oleh kantor pusat                                                               Rp   2.000.000.000,00
‐ Biaya untuk mendapatkan, menagih, dan 
        Memelihara penghasilan                                                Rp   1.500.000.000,00(‐)
Rp      500.000.000,00 Dividen yang diterima atau diperoleh
kantor pusat yang mempunyai hubungan

efektif dengan bentuk usaha tetap               
Rp   1.000.000.000,00(+) Rp   3.550.000.000,00
‐ Biaya‐biaya menurut Pasal 5 ayat (3)          
Rp      450.000.000,00(‐)
‐ Penghasilan Kena Pajak                                   
Rp   3.100.000.000,00

Ayat (4)
Contoh:
Orang pribadi tidak kawin yang kewajiban pajak subjektifnya sebagai subjek pajak dalam negeri adalah 3 (tiga) bulan dan dalam jangka waktu tersebut memperoleh penghasilan sebesar Rp 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah) maka penghitungan Penghasilan Kena Pajaknya adalah sebagai berikut.

Penghasilan selama 3 (tiga) bulan  Rp 150.000.000,00 Penghasilan setahun sebesar:
        (360 : (3x30)) x Rp150.000.000,00                                 Rp 600.000.000,00
      Penghasilan Tidak Kena Pajak                                         Rp   15.840.000,00(‐)
      Penghasilan Kena Pajak                                                     Rp 584.160.000,00

Tidak ada komentar:

Posting Komentar